Menjaga keseimbangan mikrobioma usus ternyata mendukung kesehatan secara keseluruhan, lho!
Bakteri usus dan jantung
Ketika mengonsumsi makanan seperti daging merah atau telur, bakteri-bakteri tersebut menghasilkan zat kimia yang diubah oleh hati menjadi sesuatu yang disebut TMAO (Trimethylamine-N-Oxide). TMAO dapat membantu kolesterol menumpuk di pembuluh darah.
Bakteri usus dan ginjal
Terlalu banyak TMAO juga dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. Orang yang mengidap penyakit ini tidak membuang TMAO sebagaimana mestinya. Kelebihan tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung.
Bakteri usus dan otak
Otak mengirimkan pesan ke seluruh tubuh, dan usus bisa membalasnya. Studi* menunjukkan bahwa keseimbangan bakteri dalam mikrobioma usus dapat memengaruhi emosi dan cara otak memproses informasi dari indra, seperti penglihatan, suara, rasa, atau tekstur.
Bakteri usus dan obesitas
Keseimbangan yang tidak sehat dalam mikrobioma usus dapat menyebabkan sinyal yang salah dari otak saat merasa lapar atau kenyang*.
Cara menjaga keseimbangan mikrobioma usus
Salah satu cara menjaga keseimbangan mikrobioma usus adalah dengan memberinya probiotik, yaitu bakteri "baik". Semakin banyak bakteri baik maka keseimbangan usus akan terjaga, begitu juga sebaliknya.
Probiotik alami banyak terkandung dalam produk makanan yang difermentasi seperti asinan kubis, kimchi, dan yogurt. Selain dari makanan, probiotik juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi Nutrilite™ Minuman Rasa Buah mengandung Lactobacillus.
Sumber:
*https://www.webmd.com/digestive-disorders/ss/slideshow-how-gut-health-affects-whole-body*